Darah Tinggi: Kenali Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Cara Menangani
Hipertensi atau istilah medisnya adalah HTN, ini dikenal sebagai gangguan pada tekanan darah, yakni tekanan darah tinggi. Hipertensi dikenal kerap tidak mudah terdeteksi dan baru disadari setelah terjadi komplikasi.
Seseorang bisa dikategorikan mengidap hipertensi bila tekanan darah mencapai sekitar 140/90 mmHg (tekanan sistolik dan distolik) secara berturut-turut. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tak pandang usia, baik muda maupun dewasa, terlebih lagi pada orang yang sudah lanjut usia.
Bagi orang yang sudah tua, terkena hipertensi seolah sudah biasa terjadi karena memang semakin berumur, maka fungsi organ secara alamiah juga semakin menurun. Pun demikian, bukan berarti gangguan hipertensi itu tidak bisa dihindari.
Ada kiat-kiat jitu yang bisa diterapkan untuk meminimalisir potensi terkena gangguan tekanan darah tersebut. Sebelum mengulas lebih jauh, sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu penyebab dari hipertensi ini.
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Apa Penyebab Hipertensi?
Konsumsi garam berlebihan jadi salah satu penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi cukup beragam, dan terkadang tidak disadari, bahkan diabaikan. Namun, secara umum penyebab hipertensi adalah adanya ketidakstabilan pada dinding arteri. Berikut beberapa penyebab terjadinya hipertensi:
1. Kebiasaan merokok sejak usia muda
Bagi Anda yang punya kebiasaan merokok, patut waspada karena hipertensi jadi akan lebih mudah terjadi dibandingkan yang tidak merokok. Sebab asap rokok yang dihisap tersebut berpotensi meracuni darah. Padahal, darah adalah sarana pembawa oksigen ke seluruh tubuh.
Zat nikotin yang ada dalam rokok juga berperan besar untuk mempengaruhi pembuluh darah, sehingga menimbulkan pergeseran. Darah yang mengandung nikotin dapat mengganggu kinerja jantung saat memompa darah, akibatnya jantung bekerja lebih keras.
2. Keturunan atau genetika
Riwayat hipertensi pada keluarga juga menjadi salah satu penyebabnya. Tak heran bila anak-anak dari keluarga dengan riwayat hipertensi relatif punya potensi lebih besar untuk mengidap hipertensi. Namun faktor risiko ini bisa dikontrol agar tidak timbul.
3. Kegemukan atau obesitas
Jagalah pola makan Anda. Sebab ternyata kelebihan berat badan atau kegemukan jadi salah satu penyebab hipertensi. Kondisi obesitas ini bisa berpengaruh pada sistem renin angiotensin aldosterone. Jaringan ini berfungsi sebagai pengontrol volume darah dalam tubuh.
Sistem ini akan rusak apabila seseorang mengalami obesitas. Sehingga darah yang keluar akan semakin tidak terkendali. Sehingga potensi terjadinya hipertensi menjadi sangat tinggi.
4. Konsumsi garam yang berlebihan
Mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan bisa dengan mudah mengendap pada pembuluh darah. Sehingga dinding pembuluh darah mengalami penebalan, dan inilah yang menjadikan saluran darah semakin sempit dan menyebabkan tekanan darah kian tinggi.
5. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan
Alkohol yang dikonsumsi bisa memberikan pengaruh pada peningkatan detak jantung. Bila konsumsi alcohol ini terus dilanjutkan hingga 2-3 gelas pada satu waktu, maka dampaknya pasti akan semakin banyak memicu detak jantung yang semakin tinggi pula. Dan ini bisa mendorong terjadinya hipertensi.
6. Usia bertambah dan kurang olahraga
Semakin usia bertambah, maka fungsi organ pun secara alamiah juga akan mengalami penurunan. Oleh karena itu perlu ada dukungan dari olahraga agar fungsi organ terbantu.
Orang usia lanjut di atas 60 tahun merupakan kelompok yang paling banyak mengidap hipertensi. Ini terjadi karena semakin bertambahnya usia, maka organ tubuh, terutama pembuluh darah dan jantung sering mengalami penurunan fungsi. Terlebih lagi bila ditambah lagi dengan gaya hidup di masa muda yang tidak sehat. Maka potensi mengalami hipertensi juga semakin tinggi.
7. Tingkat stres yang tinggi
Ada banyak faktor yang memicu seseorang mengalami stres. Mulai dari persoalan hidup, pekerjaan, dan masih banyak lagi. Ketika mengalami stres, maka jantung akan memompa darah lebih cepat, dan salah satu tandanya adalah kepala bagian belakang sering pusing.
Jangan Sampai Terlambat, Pahami Gejala Umum Hipertensi
Kenali tanda-tanda hipertensi dan hindari
Dengan cara memahami gejala gangguan tekanan darah ini dengan baik, maka penanganannya pun akan lebih tepat pula. Lalu, seperti apa gejala awal hipertensi ketika menyerang? Berikut gejala hipertensi secara umum:
- Pandangan berkunang-kunang dan sering kabur
- Jantung berdebar-debar
- Susah konsentrasi
- Sering buang air kecil
- Cepat Lelah
- Vertigo atau sakit kepala sebelah hampir setiap hari
- Mudah marah atau sensisitif
Bagaimana Cara Pencegahan dan Penanganan Serangan Hipertensi?
Konsumsi makanan yang sehat
Penangan yang tepat akibat serangan hipertensi tentu segera melakukan pemeriksaan ke dokter agar bisa dilakukan tindakan lebih lanjut. Sehingga penderita hipertensi ini bisa dengan cepat mendapatkan pertolongan yang diperlukan sebelum terlambat.
Cara Pencegahan Serangan Hipertensi adalah:
1. Membatasi konsumsi garam dan perbanyak makan sayur
Kandungan garam dikenal mampu mengikat air. Oleh sebab itu, garam sering digunakan untuk mengawetkan bahan-bahan makanan seperti ikan, sayuran, dan lainnya. Untuk itu, konsumsi garam pun tidak boleh berlebihan agar tidak mengganggu sistem organ. Normalnya, konsumsi garam per hari hanya 1 sendok teh saja.
Maka, sebaiknya konsumsi garam secukupnya, dan perbanyak konsumsi sayuran agar hidup menjadi lebih sehat dan terjaga dari gangguan-gangguan sistem jaringan tubuh, salah satunya hipertensi yang bisa berakibat pada serangan stroke.
2. Rutin olahraga seperti jalan cepat (jogging)
Jogging bisa dibilang olahraga yang tak berbiaya. Di sekitar rumah pun, olahraga jalan cepat pun bisa dilakukan. Artinya, kapan pun dan di mana pun jogging ini bisa dilakukan. Jadi tidak ada alasan tidak bisa melakukan jogging demi kesehatan.
Bila Anda tidak suka jogging, cukup berjalan kaki biasa juga menjadi kebiasaan yang menyehatkan. Namun demikian, berjalan dengan cepat lebih memberikan dampak yang besar dalam menurunkan tekanan darah hingga 8/6 mmHg. Selain itu, juga memudahkan oksigen masuk ke jantung dan membuat jantung akan lebih stabil. Lakukan jogging setidaknya seminggu sekali untuk menjaga jantung dan tekanan darah stabil.
3. Banyak konsumsi kentang dan buah pisang
Kentang dan pisang dikenal kaya akan potassium yang mampu mengontrol tekanan darah. Oleh karena itu, kentang juga dipercaya mampu membantu menurunkan tekanan darah. Setidaknya, konsumsi potassium dalam sehari dibutuhkan sekitar 2000-4000 mg untuk mampu menjaga tekanan darah stabil.
4. Makanlah Cokelat
Kandungan dalam cokelat dikenal memberikan efek rileks. Untuk itu, agar pikiran terasa lebih ringan, ada baiknya mengonsumsi cokelat, khususnya dark chocolate yang lebih banyak kandungan kakaonya. Ini merupakan salah satu cara memanjakan diri dan menikmati waktu lebih santai, sehingga membuat pikiran tenang.
5. Konsumsi suplemen
Bila hipertensi telah hinggap dan masih belum masuk kategori parah, sebaiknya Anda mengonsumsi suplemen yang cocok untuk penderita tekanan darah tinggi ini. Suplemen yang umumnya disarankan bagi penderita hipertensi adalah koenzim Q10m, karena dinilai memiliki dampak yang maksimal dalam menurunkan tekanan darah hingga 17 mm/Hg.
Dalam suplemen ini terkandung antioksidan yang diperlukan dalam produksi energi, yang secara umum untuk melebarkan pembuluh darah. Pun demikian, dalam mengonsumsi suplemen ini, Anda perlu konsultasi dengan dokter.
Kenali Hipertensi dan Cegah Dampak Buruknya dengan Pola Hidup Sehat
Dengan mengenai penyebab hipertensi, setidaknya risiko munculnya gangguan tekanan darah ini dapat ditekan. Terutama dengan mengendalikan faktor-faktor eksternal seperti konsumsi minuman beralkohol, merokok, makanan yang tidak sehat, dan malas berolahraga. Jangan sampai menyepelekan ganguan hipertensi, yang justru berakibat fatal yakni menderita stroke. Sebab, sebagian besar serangan stroke ini diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang dipicu oleh hipertensi. Ayo, kenali dari awal dan bebaskan diri dari hipertensi!
Sumber :https://www.cermati.com/artikel/darah-tinggi-kenali-gejala-penyebab-pencegahan-dan-cara-menangani
No comments:
Post a Comment