Tuesday, July 24, 2018

SISTEM GERAK PADA HEWAN

Sistem Gerak pada Hewan Berdasarkan Habitatnya di Bumi
Sistem gerak dari hewan berhubungan dengan struktur rangka tubuh yang dimiliki dan juga habitat tempat tinggalnya, sehingga jenis gerak masing-masing hewan dapat berbeda-beda.
1.  Sistem Gerak pada Hewan Air
Kerapatan air lebih besar daripada kerapatan udara. Hal inilah yang menyebabkan air memiliki gaya angkat lebih besar daripada udara.
Gaya angkat air yang besar dari massa jenis hewan air menyebabkan hewan dapat melayang di dalam air.
Ikan dapat leluasa berenang di dalam air, karena selain massa jenisnya lebih kecil dibandingkan massa jenis air.
Sistem Gerak pada Hewan Berdasarkan Habitatnya di Bumi
Struktur tubuh ikan
Ikan juga memiliki sirip yang membantunya berenang dengan bebas dan memberikan gaya dorong ke depan, sehingga energi yang dikeluarkan untuk bergerak lebih sedikit. Sebagian besar ikan memiliki tubuh berbentuk torpedo. Keuntungan ikan memiliki bentuk tubuh torpedo ini, yaitu ikan dapat meliuk-liuk dengan lincah ke kiri dan ke kanan.
Susunan otot dan tulang belakang ikan bersifat elastis sehingga memudahkan mendorong ekornya saat berada di dalam air. Gelembung yang keluar dari mulut ikan berfungsi untuk mengatur gerakan ikan secara naik turun.
Hewan yang hidup di dua alam, misalnya katak, memiliki kaki yang berselaput untuk membantunya berenang di dalam air. Selaput renang pada katak memudahkan katak berenang dengan lincah di air dengan ditopang oleh bentuk kaki yang panjang, kekar, dan solid.
Sistem Gerak pada Hewan Berdasarkan Habitatnya di Bumi
Rangka katak
Ketika bergerak di darat, katak akan melakukan gerakan melompat dengan lincah, karena katak memiliki banyak sendi di tubuhnya, seperti di pergelangan kaki, pergelangan tangan, pinggul, bahu, siku, dan lutut.
2.  Sistem Gerak pada Hewan Darat
Hewan yang hidup di darat pada umumnya memiliki otot dan struktur tulang yang kuat. Otot dan tulang ini diperlukan hewan darat untuk mengatasi kecenderungan tidak bergerak atau inersia dan juga untuk menyimpan energi pegas untuk digunakan melakukan berbagai aktivitas.
  • Gerak pada reptil
Hewan yang termasuk dalam kelompok reptil, antara lain ular, kadal, cicak, buaya, dan kura-kura. Reptil bergerak dengan cara merayap atau melata, baik pada saat di darat maupun air. Ular, sebagai contoh dari reptil, memiliki struktur tulangyang terdiri dari tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang ekor. 
Sistem Gerak pada Hewan Berdasarkan Habitatnya di Bumi
Struktur tubuh ular
Tulang badan ular tersusun atas ratusan ruas tulang belakang dan tulang rusuk ular terhubung dengan tulang belakang yang dibalut oleh otot-otot kuat dan lentur. Struktur tulang inilah yang menyebabkan ular dapat meliuk-liuk di tanah dengan cepat.
  • Gerak pada Mamalia
Kelompok hewan mamalia antara lain kerbau, sapi, gajah, dan kuda. Hewan mamalia yang bertubuh besar, seperti gajah dan kerbau harus melawan inersia yang nilainya juga besar. Tetapi karena perbedaan struktur tulang dan otot kedua hewan tersebut, maka hewan tersebut tetap dapat bergerak dengan lincah.
Sebenarnya, kelincahan hewan mamalia saat bergerak tergantung pada kekuatan kaki belakangnya untuk memberikan dorongan ke depan. Hewan mamalia dengan struktur tulang yang kuat dan kaki yang ramping, seperti kijang dan cheetah akan memiliki elastisitas tinggi saat melompat.
Bentuk kaki yang ramping menjadikan kijang dan cheetah mampu melompat lebih banyak di udara saat berlari kencang.
Sistem Gerak pada Hewan Berdasarkan Habitatnya di Bumi
Kemampuan melompat tinggi pada cheetah
3. Gerak pada Hewan Udara
Setiap hewan udara, misalnya burung, memiliki cara terbang yang berbeda-beda dan unik. Burung memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi yang menghambat terbangnya. Burung akan mengepakkan sayap saat terbang di udara untuk memperbesar gaya angkat.
Prinsip terbang burung ini menginspirasi dibuatnya pesawat terbang, khususnya pesawat terbang bersayap bersayap bentuk air foil. Sayap pada burung memiliki susunan rangka yang ringan dengan dibekali otot-otot  yang kuat. 
Bentuk sayap air foil pada burung ini menjadikan udara dapat mengalir lebih cepat pada bagian atas sayap. Sebaliknya, udara pada bagian bawah sayap mengalir lebih lambat.
Pada saat sayap dikepakkan, maka udara akan mengalir ke bawah dan dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah, sehingga burung akan dapat  terangkat ke udara atau terbang.

Demikian ulasan tentang Sistem Gerak pada Hewan Berdasarkan Habitatnya di Bumi.

Semoga postingan mengenai Sistem Gerak pada Hewan Berdasarkan Habitatnya di Bumi ini bermanfaat untuk menambah referensi bacaan Anda.

No comments:

Post a Comment