Monday, March 25, 2019

MENGUKUR KECEPATAN BUNYI

Kecepatan suara

Kecepatan suara adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kecepatangelombang suara yang merambat pada medium elastisitas. Pada ketinggian air laut, dengan suhu 20 °C (68 °F) dan kondisi atmosfer normal, kecepatan suara adalah 343 m/detik (1238 km/jam). Kecepatan rambatan gelombang suara ini dapat berbeda tergantung medium yang dilewati (misalnya suara lebih cepat melalui air daripada udara), sifat-sifat medium tersebut, dan suhu.
Kecepatan suara pada gas ideal hanya tergantung pada suhu dan komposisinya. Kecepatan memiliki ketergantungan lemah terhadap frekuensi dan tekanan pada udara normal, berbeda sedikit dari keadaan ideal.
Dalam pembahasan sehari-hari, kecepatan suara mengacu kepada kecepatan gelombang suara pada udara. Namun, besar kecepatan suara berbeda dari substansi ke substansi: paling lambat dalam gas; lebih cepat dalam cairan; lebih cepat lagi dalam benda padat. Misalnya, di udara adalah 343 m/detik; di air 1.484 m/detik (4,3 kali); dan di besi 5.120 m/s. Pada beberapa benda yang sangat keras seperti berlian, suara merambat dengan kecepatan 12.000 m/detik;[1] yang merupakan kecepatan maksimum suara pada kondisi normal.
Gelombang suara dalam benda padat terdiri dari gelombang-gelombang kompresi, dan sebuah tipe gelombang suara yang disebut gelombang geser, yang hanya muncul pada benda padat. Gelombang geser dalam benda padat biasanya merambat pada kecepatan berbeda-beda, seperti ditunjukkan dalam seismologi. Kecepatan gelombang kompresi dalam benda padat ditentukan oleh kompresibilitasmodulus geser, dan densitas medium. Kecepatan gelombang geser ditentukan hanya dari modulus geser dan densitas material padat.
Dalam dinamika fluida, kecepatan suara pada medium cair (gas atau liquid) digunakan sebagai pengukuran relatif untuk kecepatan objek yang bergerak melalui medium tersebut. Rasio antara kecepatan objek terhadap kecepatan suara dalam fluida disebut bilangan Mach. Objek yang bergerak melebihi Mach1 disebut bergerak dengan kecepatan supersonik.

Persamaan


Kecepatan suara dalam notasi matematika dilambangkan dengan c, dari bahasa Latin celeritas yang berarti "kelajuan".
Secara umum, kecepatan suara c dinyatakan dengan persamaan Newton–Laplace:
dengan
  • Ks adalah koefisien kekerasan, modulus bulk isentropik (atau modulus elastisitas bulk untuk gas);
  • ρ adalah massa jenis.
Maka kecepatan suara meningkat berbanding lurus dengan kekerasan material (resistansi benda elastis terhadap deformasi akibat gaya yang bekerja pada benda tersebut) dan berbanding terbalik dengan meningkatnya massa jenis. Untuk gas ideal, modulus bulk K sederhananya adalah tekanan gas dikali indeks adiabatik, yang nilainya 1,4 untuk udara dibawah kondisi tekanan dan temperatur normal.
Untuk persamaan keadaan umum, jika digunakan mekanika klasik, kecepatan suara c dinyatakan dengan
dengan
  • p adalah tekanan;
  • ρ adalah massa jenis dan turunan diambil secara isentropis, maka pada entropikonstan s.
Jika efek relativistik menjadi penting, maka kecepatan suara dihitung dari persamaan Euler relativistik.
Dalam medium non-dispersif, kecepatan suara tidak tergantung frekuensi bunyi, maka kecepatan transportasi energi dan perambatan bunyi sama untuk semua frekuensi. Udara, campuran oksigen dan nitrogen, membentuk medium non non-dispersif. Namun, udara juga mengandung sebagian kecil CO2, yang merupakan medium dispersif, dan menyebabkan dispersi ke udara pada frekuensi ultrasonik(> 28 kHz).[2]
Dalam medium dispersif, kecepatan suara merupakan fungsi frekuensi bunyi, melalui hubungan dispersi. Tiap komponen frekuensi merambat pada kecepatannya masing-masing, disebut kelajuan fasa, sedangkan energi disturbansi merambat pada kelajuan grup. Fenomena yang sama muncul dengan gelombang cahaya; lihat dispersi optik untuk penjelasan.

Perumusan praktis untuk udara kering


Perkiraan kecepatan suara dalam keadaan udara kering (kelembaban 0%), dalam meter per sekon, suhu mendekati 0 °C, dapat dihitung dari
dimana  adalah suhu dalam derajat Celsius (°C).
Persamaan ini diturunkan dari 2 term pertama ekspansi Taylor dari persamaan berikut:
Nilai 331.3 m/s, yang menghasilkan kecepatan pada 0 °C (atau 273.15 K), didasarkan pada nilai teoretis rasio kapasitas panasγ, juga fakta bahwa pada tekanan udara 1 atm sangat bisa dijelaskan oleh perkiraan gas ideal. Beberapa nilai kecepatan suara pada 0 °C dapat bervariasi mulai 331.2 sampai 331.6 karena asumsia-asumsi ketika penghitungan. Jika gas ideal γ diasumsikan tepat 7/5 = 1.4, maka kecepatan suara pada 0 °C akan menghasilkan angka 331.3 m/s.
Persamaan ini dapat digunakan untuk rentang temperatur yang lebar, namun tetap bergantung pada perkiraan rasio kapasitas panas, dan untuk alasan ini tidak dapat digunakan pada suhu yang sangat tinggi. Rumus ini akan menghasilkan prediksi yang baik pada kondisi relatif kering, dingin, tekanan rendah, seperti stratoferbumi. Persamaan ini tidak dapat digunakan untuk tekanan sangat rendah dan panjang gelombang pendek, karena ketergantungan pada asumsi bahwa panjang gelombang suara dalam gas jauh lebih panjang daripada jarak bebas rata-rataantara tumbukan molekul gas.
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan_suara

Perkiraaan kecepatan suara pada udara kering, didasarkan dari rasio kapasitas panas (warna hijau) vs. potongan ekspansi Taylor (warna merah).

TELEVISI

Televisi


 Televisi (TV) adalah sebuah mediatelekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom(hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”
Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tiviteve ataupun tipi.)
Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset videocakram laserDVD dan kini cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.
Sekelompok keluarga berkebangsaan Amerika sedang menonton TV, 1958
Walaupun terdapat bentuk televisi lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun jenis televisi yang paling sering digunakan adalah televisi penyiaran, yang dibuat berdasarkan sistem penyiaran radio yang dikembangkan sekitar tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkekuatan tinggi untuk memancarkan gelombang televisi ke penerima gelombang televisi.
Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan UHF dalam jalur frekuensi yang ditetapkan antara 54-890 megahertz[1]. Kini gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi keliling di banyak negara. Hingga tahun 2000, siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi penyiaran digital.
Sebuah kotak televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik didalamnya, termasuk di antaranya sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tidak memiliki perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai dalam berbagai penggunaan teknologi seperti analog (PALNTSCSECAM), digital (DVBATSCISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan pengarahan senjata, terutama untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu berbahaya untuk diobservasi secara langsung.
Televisi amatir (ham TV atau ATV) digunakan untuk kegiatan percobaan dan hiburan publik yang dijalankan oleh operator radio amatir. Stasiun TV amatir telah digunakan pada kawasan perkotaan sebelum kemunculan stasiun TV komersial.[2]
Televisi telah memainkan peran penting dalam sosialisasi abad ke-20 dan ke-21. 

Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Televisi


RADIO

Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik(gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Gelombang radio


Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency")) pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang elektromagnetik lain yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gammasinar-Xinframerahultraviolet, dan cahaya terlihat.
Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan oleh antena, osilasi dari medan listrik, dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balikdan voltase di dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini kemudian dapat diubah oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya yang membawa siaran, dan informasi.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaranmenyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang diperuntukkan bagi penyiaran, dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik, dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.
Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).
Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.


Penggunaan radio


Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morseantara kapal, dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam, dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.
Radio digunakan untuk menyalurkan perintah, dan komunikasi antara Angkatan Darat, dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.
Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa, dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon, dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat/kapal dengan penggunaan radar.
Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabelkomunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut.
Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk dramakomedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita, dan musik saja. Lihat pemrograman radio.

Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Radio


Tuesday, January 15, 2019

ALAT OPTIK TELESKOP

TELESKOP

Teleskop digunakan untuk memperbesar benda yang sangat jauh letaknya. Pada kebanyakan kasus di dalam penggunaan teleskop, benda bisa dianggap berada pada jarak tak berhingga. Galileo, walaupun bukan penemu teleskop, ia mengembangkan teleskop menjadi instrument yang penting dan dapat digunakan. Galileo merupakan orang pertama yang meneliti ruang angkasa dengan teleskop, dan ia membuat penemuan-penemuan yang mengguncang dunia, di antaranya satelit-satelit Jupiter, fase Venus, bercak matahari, struktur permukaan bulan, dan bahwa galaksi Bimasakti terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang individu.

Teropong memiliki 2 jenis, yaitu :

Teropong bias : terdiri dari beberapa lensa

  1. Teropong bias dibedakan menjadi 4 macam :
  2. Teropong Bintang (Teropong Astronomi)
  3. Teropong Bumi
  4. Teropong Prisma (Binokuler)
  5. Teropong Panggung (Galileo)

Teropong pantul : terdiri atas beberapa cermin dan lensa


Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Bintang

Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Bintang

Teleskop pembias terdiri dari dua lensa konvergen (lensa cembung) yang berada pada ujung-ujung berlawanan dari tabung yang panjang, seperti diilustrasikan pada Gambar 5.13. Lensa yang paling dekat dengan objek disebut lensa objektif dan akan membentuk bayangan nyata I1 dari benda yang jatuh pada bidang titik fokusnya Fob (atau di dekatnya jika benda tidak berada pada tak berhingga). Walaupun bayangan I1 lebih kecil dari benda aslinya, ia membentuk sudut yang lebih besar dan sangat dekat ke lensa okuler, yang berfungsi sebagai pembesar.

Dengan demikian, lensa okuler memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif untuk menghasilkan bayangan kedua yang jauh lebih besar I2, yang bersifat maya dan terbalik.


Panjang teropong    d = fob + sok
Perbesaran teropong 

Sifat bayangan : maya, terbalik, diperbesar

Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Bumi

Bayangan akhir yang dihasilkan oleh lensa okuler pada teropong bintang terhadap arah benda semula. Jika benda-benda yang diamati adalah benda-benda langit (seperti bintang dan bulan), bayangan terbalik tidaklah menjadi masalah. Akan tetapi, jika kita mengamati benda-benda di bumi, makabayangan akhir harus tegak terhadap benda semula. Hal ini bias didapat dengan 2 cara, yaitu:
  1. Menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan diantara lensa objektif dan lensa okuler
  2. Menggunkan pasangan lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler

Teropong bumi menggunakan cara 1 untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Di sini lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalikkan bayangan dan tidak memperbesar bayangan,oleh karena itu lensa ketiga ini disebut lensa pembalik.


Panjang teropong 
d = fob + 4fb + sok
Teropong bumi untuk mata tidak berakomodasi
Perbesaran teropong
Sifat bayangan : maya, tegak, diperbesar

Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Prisma



  • Disebut juga teropong binokuler
  • Untuk memperpendek teropong, lensa pembalik diganti dengan dua prisma samakaki yang akan memantulkan bayangan secara sempurna
  • Bayangan akhir tegak, maya, diperbesar

Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Galileo

Teropong Galilean ditunjukkan pada Gambar 5.17, yang digunakan Galileo untuk penemuan-penemuan astronominya yang terkenal, memiliki lensa divergen (lensa cekung) sebagai okuler yang memotong berkas yang mengumpul dari lensa objektif sebelum mencapai fokus, dan berfungsi untuk membentuk bayangan tegak maya. Rancangan ini sering digunakan pada kacamata opera. Tabungnya pendek, tetapi medan pandang kecil.


  1. Sinar datang sejajar dari lensa obyektif membentuk bayangan tepat di fokusnya, sebagai benda maya lensa okuler
  2. Sinar sejajar yang keluar dari lensa okuler menuju mata bersifat tegak di titik tak terhingga



Perbesaran teropong

Alat Optik Teleskop Fisika Teropong Pantul

Disebut teropong pantul karena sebagai objektif digunakan cermin cekung besar yang berfungsi sebagai pemantul cahaya. Teropong pantul astronomi terdiri atas satu cermin cekung besar, satu cermin datar kecil yang diletakkan sedikit di depan titik focus F dan satu lensa cembung untuk mengamati benda.



Cermin cekung besar akan mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin. Akan tetapi, sebelum cahaya  dikumpulkan di titik focus F cermin cekung, cahaya dipantulkan dahulu oleh cermin datar menuju lensa okuler (lensa cembung).

Untuk membuat teleskop pembias (teleskop astronomi) berukuran besar diperlukan konstruksi dan pengasahan lensa besar yang sangat sulit. Untuk mengatasi hal ini, umumnya teleskop teleskop paling besar merupakan jenis teleskop pemantul yang menggunakan cermin lengkung sebagai objektif, (Gambar 5.15), karena cermin hanya memiliki satu permukaan sebagai dasarnya dan dapat ditunjang sepanjang permukaannya. Keuntungan lain dari cermin sebagai objektif adalah tidak memperlihatkan aberasi kromatik karena cahaya tidak melewatinya. Selain itu, cermin dapat menjadi dasar dalam bentuk parabola untuk membetulkan aberasi sferis. Teleskop pemantul pertama kali diusulkan oleh Newton. Biasanya lensa atau cermin okuler, tampak seperti pada Gambar 5.15 dipindahkan sehingga bayangan nyata yang dibentuk oleh cermin objektif dapat direkam langsung pada film.

Sumber : https://www.trendilmu.com/2015/10/macam-dan-rumus-alat-optik-teleskop.html

ALAT OPTIK MIKROSKOP


Mikroskop adalah alat untuk melihat benda-benda mikro. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana proses pembentukan bayangan yang dibuat oleh mikroskop, baik untuk pengamatan mata berakomodasi ataupun tidak. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif terletak dekat benda dan lensa okuler bersifat sebagai lup terletak didekat mata. Umumnya fok lebih besar daripada fob.  Benda diletakkan di ruang II lensa objektif (antara fob dan Pob). Bayangan dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik dan disperbesar, oleh lensa okuler bayangan ini akan dilihat sebagai benda nyata, dan akan diletakkan di ruang I lensa okuler. Bayangan akhir yang dibuat oleh lensa okuler terletak didepan lensa okuler, maya dan terbalik. Bayangan akhir yang dibuat oleh mikroskop adalah terbalik, maya dan diperbesar. 

Proses Pembentukan Bayangan:
Benda OA diletakkan di ruang II (antara fob dan Rob) didepan lensa objektif sejauh Sob, dengan menggunakan prinsip pembiasan pada lensa cembung (sinar istimewa), maka akan dihasilkan bayangan OB dibelakang lensa objektif, terbalik, diperbesar, nyata dan berjarak Sob’ dari lensa objektif. Bayangan OB ini dianggap sebagai benda bagi lensa okuler, dan terletak di ruang I lensa okuler (antara fok dengan lensa) dan berjarak Sok. Oleh lensa okuler, bayangan ini akan dibiaskan didepan lensa okuler, tegak, diperbesar dan semu dan berjarak Sok’. Maka bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop secara keseluruhan adalah OC. Sehingga sifat OC terhadap OA adalah terbalik, diperbesar dan semu. Jadi pada mikroskop terjadi dua kali pembesaran. 
Perbesaran Pada Mikroskop
Perbesaran lensa objektif merupakan perbesaran linier sedangkan pada lensa okuler merupakan perbesaran anguler. Perbesaran linier merupakan perban-dingan tinggi bayangan akhir dengan tinggi benda semula.
Perbesaran total dari mikroskop adalah :
Persamaan ( 1 )
Mata berakomodasi maksimum
Pada mikroskop, lensa okuler sebenarnya berfungsi sebagai lup, sehingga perbesaran sudut untuk lup berlaku untuk lensa okuler mikroskop. Pada saat pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, benda terletak di ruang I lensa okuler, maka bayangan akhir yang dibentuk oleh lensa okuler akan jatuh dititik dekat mata, sehingga  S’ok = - Sn

Dari diagram diatas, akan didapatkan bahwa jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler
(sering disebut dengan panjang tabung mikroskop) adalah :
Persamaan 2

 karena perbesaran mikroskop menurut persamaan 1  adalah : Mtotal = Mob x Mok
sedangkan Mok adalah perbesaran anguler untuk lup berakomodasi maksimum sehingga   perbesaran total mikroskop adalah :
Persamaan ( 3 )
Mata tidak berakomodasi
Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif jatuh tepat di fokus okuler, sehingga bayangan
akhir oleh lensa okuler akan jatuh dititik tak hingga (Sok '  = ~, Sok = fok).
Panjang tabung mikroskop untuk pengamatan tidak berakomodasi (lihat gambar dibawah)
adalah :
Persamaan  ( 4 )
Perbesarannya pada mikroskop untuk pengamatan tanpa akomodasi, pada perbesaran oleh lensa okulernya menggunakan perbesaran pada lup untuk mata tidak berakomodasi  sehingga :
Persamaan ( 5 )
Proses pembentukan bayangan pada mikroskop untuk pengamatan tanpa akomodasi adalah:



Contoh soal :

Fokus obyektif dan okuler untuk sebuah mikroskop masingmasing adalah 85 cm dan 5 cm. Seseorang yang mempunyai titik dekat mata normal sejauh 25 cm mengamati preparat, dan panjang mikroskop saat itu 14 1/6 cm.  Tentukanlah:
a. perbesaran anguler
b. panjang mikroskop jika mata tak akomodasi

Solusi : 
Karena mata berakomodasi maksimum, maka bayangan dari lensa okuler jatuh di titik dekat mata, sehingga Sok’ = Sn = - 25 cm Dengan menggunakan persamaan lensa tipis untuk lensa okuler, maka diperoleh letak bayangan dari lensa objektif terhadap lensa okuler, Sok = 41/6 cm.
Selanjutnya gunakan persamaan panjang mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum (3.9), sehingga didapat letak bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif terhadap lensa objektik, Sob’ = 10 cm.
Dengan menggunakan persamaan lensa tipis untuk lensa objektif, maka diperoleh letak benda dari lensa objektif yaitu Sob = 2/3  cm.Gunakan data-data diatas untuk menghitung perbesaran yang dihasilkan oleh mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum  sehingga diperoleh perbesaran total adalah M = 90 kali (jawaban a)
Jika mata tidak berakomodasi, bayangan yang dihasilkan lensa obyektif akan jatuh di titik fokus lensa okuler. Gunakan persamaan panjang mikroskop tanpa akomodasi sehingga didapat panjang mikroskop adalah d = 15 cm (jawaban b)

Sumber :https://adalobang.blogspot.com/2012/10/alat-optik-mikroskop.html